Rakhel Rachel Rashel: Wuchereria bancrofti

Filaria, adalah parasit filaria nematoda (cacing gelang) yang tersebar oleh nyamuk vektor . It is one of the three parasites that cause lymphatic filariasis , an infection of the lymphatic system by filarial worms. Ini adalah salah satu dari tiga parasit yang menyebabkan filariasis limfatik , infeksi pada sistem limfatik oleh cacing filaria. It affects over 120 million people, primarily in Africa, South America, and other tropical and sub-tropical countries. ^{[ 1 ]} If the infection is left untreated it can develop into a chronic disease called elephantiasis . Ini mempengaruhi lebih dari 120 juta orang, terutama di Afrika, Amerika Selatan, dan negara-negara tropis dan sub-tropis lainnya. ^[1] Jika infeksi tidak diobati dapat berkembang menjadi penyakit kronis disebut kaki gajah . Limited treatment modalities exist and no vaccines have been developed. modalitas pengobatan Limited ada dan tidak ada vaksin telah dikembangkan.

History Sejarah

The effects of W. Efek dari W. bancrofti were documented early in ancient text. bancrofti didokumentasikan awal dalam teks kuno. Greek and Roman writers noted the similarities between the enlarged limbs and cracked skin of an infected individual to that of an elephant. penulis Yunani dan Romawi mencatat kesamaan antara anggota badan membesar dan kulit retak dari seorang individu yang terinfeksi dengan gajah. Since Greek and Roman times, this condition has been commonly known as elephantiasis. Sejak zaman Yunani dan Romawi, kondisi ini telah dikenal sebagai kaki gajah. However, this is a misnomer, since elephantiasis literally translates to “a disease caused by elephants.” Namun, ini adalah sebuah ironi, karena gajah harfiah diterjemahkan menjadi "penyakit yang disebabkan oleh gajah."
W. bancrofti was named after physician Otto Wucherer and parasitologist Joseph Bancroft , both of whom extensively studied filarial infections. W. bancrofti bernama setelah dokter Otto Wucherer dan parasitologist Yusuf Bancroft , keduanya dipelajari secara ekstensif infeksi filaria.
It is speculated that W. Hal ini berspekulasi bahwa W. bancrofti was brought over to the New World by the slave trade. ^{[ 2 ]} Once it was introduced to the New World, this filarial worm disease persisted throughout the areas surrounding Charleston, South Carolina until its sudden disappearance in the 1920s. ^{[ 3 ]} bancrofti dibawa ke Dunia Baru oleh perdagangan budak. ^[2] Setelah diperkenalkan ke Dunia Baru, ini penyakit cacing filaria persisted seluruh daerah sekitarnya Charleston, Carolina Selatan sampai tiba-tiba menghilang di tahun 1920-an. ^[3]

Etiologi

W. bancrofti exhibits considerable sexual dimorphism . W. bancrofti pameran cukup dimorfisme seksual . The adult worm is long, slender, and smooth with rounded ends. Cacing dewasa panjang, ramping, dan halus dengan ujung bulat. It has a short cephalic region, dispersed nuclei throughout its body cavity, with no nuclei at the tail tip. Ini memiliki wilayah cephalic pendek, tersebar di seluruh inti rongga tubuhnya, tanpa inti di ujung ekor. The male worm is 40 mm long and 100 μm wide, and features a curved tail. Cacing laki-laki adalah 40 mm dan 100 pM lebar, dan fitur ekor melengkung. In contrast, the female is 6 cm to 10 cm long and 300 μm wide, nearly three times larger in diameter than the male. Sebaliknya, perempuan adalah 6 cm sampai 10 cm dan 300 pM lebar, hampir tiga kali lebih besar dalam diameter dari laki-laki. Females are ovoviviparous and can produce thousands of juveniles known as microfilariae. Wanita adalah ovoviviparous dan dapat menghasilkan ribuan remaja yang dikenal sebagai mikrofilaria. Microfilariae of W. Mikrofilaria dari W. bancrofti retain the egg membrane as a sheath and are often considered advanced embryos. bancrofti mempertahankan membran selubung telur dan sering dianggap sebagai embrio maju.

Siklus Hidup

W. bancrofti carry out their life cycle in two hosts . Human beings serve as the definitive host and mosquitoes as their intermediate hosts . W. bancrofti mereka melaksanakan siklus hidup dalam dua host . Manusia berfungsi sebagai tuan rumah definitif dan nyamuk sebagai mereka host intermediate . The adult parasites reside in the lymphatics of the human host. Parasit dewasa berada di limfatik dari host manusia. They are viviparous . Mereka adalah vivipar . The first stage larvae are known as microfilariae . Larva Tahap pertama dikenal sebagai mikrofilaria . The microfilariae are present in the circulation . mikrofilaria ini adalah hadir dalam sirkulasi . The microfilariae migrate between the deep and the peripheral circulation. W. mikrofilaria yang bermigrasi antara dalam dan sirkulasi perifer. W. bancrofti is a periodic strain that exhibits nocturnal periodicity. bancrofti adalah strain periodik yang menunjukkan periodisitas nokturnal. During the day they are present in the deep veins and during the night they migrate to the peripheral circulation. Pada hari mereka hadir dalam vena dalam dan pada malam hari mereka bermigrasi ke sirkulasi perifer. Next, the microfilariae are transferred into a vector ; the most common vectors are the mosquito species: Culex , Anopheles , Mansonia , and Aedes . Selanjutnya, mikrofilaria ini dipindahkan ke dalam vektor , vektor yang umum sebagian besar spesies nyamuk: Culex , Anopheles , Mansonia, dan Aedes . Inside the mosquito vector, also known as the intermediate host, the microfilariae mature into motile larvae called juveniles. Di dalam vektor nyamuk, juga dikenal sebagai hospes perantara, mikrofilaria yang tumbuh menjadi motil larva yang disebut remaja. When the mosquito vector has its next blood meal, W. Ketika vektor nyamuk memiliki darah berikutnya makan, W. bancrofti is egested via the mosquito's proboscis into the blood stream of the new human host. bancrofti adalah egested melalui nyamuk belalai ke dalam aliran darah dari host manusia baru. The larvae move through the Lymphatic system to regional lymph nodes, predominantly in the legs and genital area. Langkah larva melalui sistem limfatik ke kelenjar getah bening regional, terutama di kaki dan daerah kelamin. The larvae develop into adult worms over the course of a year and reach sexual maturity in the afferent lymphatic vessels. Larva berkembang menjadi cacing dewasa selama satu tahun dan mencapai kematangan seksual di pembuluh limfatik aferen. After mating, the adult female worm can produce thousands of microfilariae that migrate into the bloodstream. Setelah kawin, cacing betina dewasa bisa menghasilkan ribuan mikrofilaria yang bermigrasi ke dalam aliran darah. A mosquito vector can bite the infected human host, ingest the microfilariae, and thus repeat the life cycle of W. Sebuah vektor nyamuk bisa menggigit tuan rumah manusia yang terinfeksi, menelan mikrofilaria, dan dengan demikian ulangi siklus hidup W. bancrofti. bancrofti.

Epidemiologi

W. bancrofti is responsible for 90% of lymphatic filariasis. W. bancrofti bertanggung jawab atas 90% dari filariasis limfatik. Recently, it was estimated that there were 120 million worldwide cases of lymphatic filariasis. W. Baru-baru ini, diperkirakan bahwa ada 120 juta kasus di seluruh dunia filariasis limfatik. W. bancrofti largely affects areas across the broad equatorial belt (Africa, the Nile Delta, Turkey, India, the East Indies, Southeast Asia, Philippines, Oceanic Islands, Australia, and parts of South America.) bancrofti mempengaruhi sebagian besar daerah di sabuk khatulistiwa yang luas (Afrika, Delta Nil, Turki, India, Hindia Timur, Asia Tenggara, Filipina, Kelautan Kepulauan, Australia, dan bagian dari Amerika Selatan.)
The mosquito vectors of W. Nyamuk vektor W. bancrofti have a preference for human blood and it appears that humans are the only animals naturally infected with W. bancrofti memiliki preferensi untuk darah manusia dan tampak bahwa manusia adalah satu-satunya hewan yang terinfeksi dengan W. bancrofti . bancrofti. There is no reservoir host. ^{[ 4 ]} Tidak ada host reservoir. ^[4]

Biologi

Life cycle of Wuchereria bancrofti Siklus hidup Wuchereria bancrofti

In humans, the adult W. bancrofti reside in the lymphatic ducts and are found mostly in the lymph glands of the afferent lymphatic channels in the lower part of the body. Pada manusia, orang dewasa W. bancrofti berada dalam saluran limfatik dan kebanyakan ditemukan di kelenjar getah bening dari saluran limfatik aferen di bagian bawah tubuh. The microfilariae produced by the female worms have a membrane "sheath". The mikrofilaria yang dihasilkan oleh cacing betina memiliki membran "selubung". This "sheath", along with the area in which the worms reside, makes identification of the type of species of microfilariae in humans easier to determine. Ini "sarung", bersama dengan daerah di mana cacing berada, membuat identifikasi jenis spesies mikrofilaria pada manusia lebih mudah untuk menentukan. The microfilariae are found mainly in the peripheral blood and can be found at peak amounts from 10 pm to 2 am The cause of this periodicity remains unknown but the advantages of the microfilariae being in the peripheral blood during these hours may ensure that the vector, the nighttime mosquito, will have a higher chance of transmitting them elsewhere. mikrofilaria ini adalah ditemukan terutama dalam darah perifer dan dapat ditemukan pada nilai puncak 10:00-02:00 Penyebab periodisitas ini tetap tidak diketahui tetapi keuntungan dari mikrofilaria berada di darah perifer selama jam-jam dapat memastikan bahwa vektor, yang nyamuk malam hari, akan memiliki kesempatan lebih tinggi mengirimkan mereka di tempat lain. There are physiological changes associated with sleeping, such as lowered body temperature, oxygen tension and adrenal activity, and an increased carbon dioxide tension, among other physical alterations, any of which could be the signals for the rhythmic behavior of microfilarial parasites. Ada perubahan psikologis yang berkaitan dengan tidur, seperti menurunkan suhu tubuh, tekanan oksigen dan aktivitas adrenal, dan peningkatan ketegangan karbon dioksida, antara perubahan fisik lainnya, saja yang bisa menjadi sinyal untuk perilaku irama parasit mikrofilaria. If the host sleeps by day and is awake at night, their periodicity is reversed. Jika tuan rumah tidur di siang hari dan terjaga di malam hari, periodisitas mereka terbalik.
In the South Pacific, where W. bancrofti shows diurnal periodicity it is known as periodic . Di Pasifik Selatan, di mana W. bancrofti menunjukkan periodisitas diurnal itu dikenal sebagai periodik.

Patologi

An Armigeres subalbatus mosquito ingesting a blood meal from a human finger Sebuah subalbatus Armigeres nyamuk menelan makan darah dari jari manusia

The pathogenesis of W. bancrofti infection is dependent on the immune system and inflammatory responses of the host. Patogenesis infeksi W. bancrofti tergantung pada sistem kekebalan tubuh dan respon inflamasi dari tuan rumah. After infection, the worms will mature within 6–8 months, male and female worms will mate and then release the microfilariae. Setelah infeksi, cacing akan jatuh tempo dalam waktu 6-8 bulan, jantan dan cacing betina akan kawin dan kemudian melepaskan mikrofilaria itu. These microfilariae worms can be released for up to ten years. Cacing ini bisa dilepaskan mikrofilaria sampai sepuluh tahun.

Asymptomatic Phase: Usually consists of high microfilaremia infection and individuals show no symptoms of being infected. Tahap tanpa gejala: Biasanya terdiri dari infeksi microfilaremia tinggi dan individu tidak menunjukkan gejala terinfeksi. This occurs due to the cytokine IL-4 suppressing the activity of TH1 cells in our immune system. Hal ini terjadi karena-4 aktivitas IL menekan sitokin dari TH1 sel dalam sistem kekebalan tubuh kita. This can occur for years until the inflammatory reaction rises again. Hal ini dapat terjadi selama bertahun-tahun sampai reaksi inflamasi naik lagi.
Inflammatory (Acute) Phase: The antigens from the female adult worms elicit inflammatory responses. Inflamasi (Akut) Tahap: The antigen dari cacing betina dewasa menimbulkan respon inflamasi. The worms in the lymph channels disrupt the flow of the lymph causing lymphedema : The individual will exhibit fever, chills, skin infections, painful lymph nodes, and tender skin of the lymphedematous extremity. Cacing dalam saluran limfe mengganggu aliran getah bening yang menyebabkan lymphedema : individu akan menunjukkan demam, menggigil, infeksi kulit, kelenjar getah bening menyakitkan, dan kulit lembut dari ekstremitas lymphedematous. These symptoms often lessen after 5–7 days. Gejala ini sering mengurangi setelah 5-7 hari. Other symptoms that may occur include: orchitis -inflammation of the testes, which is accompanied by painful immediate enlargement and epididymitis -which is the inflammation of the spermatic cord. Gejala lain yang mungkin terjadi meliputi: orchitis -peradangan pada testis, yang disertai dengan pembesaran segera menyakitkan dan epididimitis -yang merupakan peradangan kabel spermatika.
Obstructive (Chronic) Phase: Marked by lymph varices , lymph scrotum, hydrocele , chyluria (lymph in urine), and elephantiasis . Obstruktif (kronis) Tahap: Ditandai dengan varises getah bening , skrotum getah bening, hidrokel , chyluria (getah bening dalam urin), dan kaki gajah . Microfilariae are not normally present in this phase. Mikrofilaria biasanya tidak hadir dalam fase ini. A key feature of this phase is scar formation from affected tissue areas. Fitur utama dari tahap ini adalah pembentukan dari daerah bekas luka jaringan yang terkena. Other features include thickening of the skin and elephantiasis, which develops gradually with the attack of the lymphatic system. Fitur lain termasuk penebalan kulit dan kaki gajah, yang berkembang secara bertahap dengan serangan dari sistem limfatik. Elephantiasis affects men mainly in the legs, arms, and scrotum. Kaki gajah mempengaruhi orang terutama di kaki, lengan, dan skrotum. In women, the legs and arms are affected. Pada wanita, kaki dan lengan yang terpengaruh.

Diagnosis

A blood smear is a simple and fairly accurate diagnostic tool, provided that the blood sample is taken during the period in the day when the juveniles are in the peripheral circulation. ^{[ 5 ]} Technicians analyzing the blood smear must be able to distinguish between W. Pap darah merupakan alat diagnostik yang cukup akurat dan sederhana, asalkan sampel darah diambil selama periode tersebut pada hari ketika remaja berada di sirkulasi perifer. ^[5] Teknisi menganalisis preparat harus mampu membedakan antara W. bancrofti and other parasites potentially present. bancrofti dan parasit lain yang potensial.
A polymerase chain reaction test can also be performed to detect a minute fraction, as little as 1 pg, of filarial DNA. ^{[ 6 ]} Sebuah tes reaksi rantai polimerase juga dapat dilakukan untuk mendeteksi fraksi menit, sesedikit 1 pg, DNA filaria. ^[6]
Sometimes infected people do not have microfilariae in their blood. Kadang-kadang orang yang terinfeksi tidak memiliki mikrofilaria dalam darah mereka. As a result, tests aimed to detect antigens from adult worms can be used. Akibatnya, tes bertujuan untuk mendeteksi antigen dari cacing dewasa dapat digunakan.
Ultrasonography can also be used to detect the movements and noises caused by the movement of adult worms. ^{[ 7 ]} USG juga dapat digunakan untuk mendeteksi gerakan dan suara yang disebabkan oleh pergerakan cacing dewasa. ^[7]
Dead, calcified worms can be detected by X-ray examinations. Mati, cacing kalsifikasi dapat dideteksi dengan pemeriksaan sinar-X.

Pengobatan

The severe symptoms caused by the parasite can be avoided by cleansing the skin, surgery, or the use of therapeutic drugs, such as Diethylcarbamazine (DEC), ivermectin , or albendazole . Gejala parah yang disebabkan oleh parasit dapat dihindari dengan membersihkan kulit, operasi, atau penggunaan obat-obatan terapi, seperti Diethylcarbamazine (DEC), ivermectin , atau Albendazole . The drug of choice however, is DEC, which can eliminate the microfilariae from the blood and also kill the adult worms with a dosage of 6 mg/kg semiannually or annually. ^{[ 8 ]} A polytherapy treatment that includes ivermectin with DEC or albendazole is more effective than each drug alone. ^{[ 9 ]} Protection is similar to that of other mosquito spread illnesses; one can use barriers both physical (a mosquito net ), chemical ( insect repellent ), or mass chemotherapy as a method to control the spread of the disease. Obat pilihan bagaimanapun, adalah Desember, yang dapat menghilangkan mikrofilaria dari darah dan juga membunuh cacing dewasa dengan dosis 6 mg / kg setiap semester atau tahunan. ^[8] Sebuah pengobatan polytherapy yang mencakup ivermectin dengan DEC atau Albendazole lebih dari masing-masing obat saja. efektif ^[9] Perlindungan mirip dengan penyakit menyebar nyamuk lainnya, satu dapat menggunakan hambatan baik fisik ( kelambu ), kimia ( obat nyamuk , atau massa kemoterapi) sebagai metode untuk mengontrol penyebaran penyakit.
Mass chemotherapy should cover the entire endemic area at the same time. Misa kemoterapi harus mencakup seluruh wilayah endemik pada waktu yang sama. This will decrease the overall micro-filarial titer in blood significantly in mass, hence decreasing the transmission through mosquitoes during their subsequent bites. Hal ini akan mengurangi titer mikro-filaria secara keseluruhan dalam darah secara signifikan di massa, sehingga mengurangi penularan melalui gigitan nyamuk saat berikutnya mereka.